MAKALAH
E-LEARNING
Disusun oleh :
KELOMPOK 6
UNIVERSITAS GUNADARAMA
KALIMALANG
2012
DAFTAR ISI
BAB
I. PENDAHULUAN ....................................................................................... 3
1.1. Pengantar............................................................................................. 3
1.2. Latar Belakang
Masalah ................................................................... 4
. BAB II. PEMBAHASAN ....................................................................................... 5
2.1. Langkah-langkah pembuatan
web................................................5
2.2. Teknologi Informatika ........................................................................ 6
2.3. Inovasi Teknologi Informatika .......................................................... 6
2.4. Media Pembelajaran .......................................................................... 8
BAB III. PENUTUP ................................................................................................ 10
3.1. Kesimpulan ......................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
.............................................................................................. 11
BAB I.
PENDAHULUAN
1.1. Pengantar
Istilah e-Learning mengandung
pengertian yang sangat luas, sehingga banyak pakar yang menguraikan tentang
definisi e-Learning dari berbagai sudut pandang. Salah satu definisi yang cukup
dapat diterima banyak pihak misalnya dari Darin E. Hartley [Hartley, 2001] yang
Menyatakan e-Learning merupakan suatu jenis belajar mengajar yang memungkinkan
tersampaikannya bahan ajar ke siswa dengan menggunakan media Internet, Intranet
atau media jaringan komputer lain. dalam Glossary of e-Learning Terms
[Glossary, 2001] menyatakan suatu definisi yang lebih luas bahwa: e-Learning
adalah sistem pendidikan yang menggunakan aplikasi elektronik untuk mendukung
belajar mengajar dengan media Internet, jaringan komputer,maupun komputer
standalone. Dari puluhan atau bahkan ratusan definisi yang muncul dapat kita
simpulkan bahwa sistem atau konsep pendidikan yang memanfaatkan teknologi
informasi dalam proses belajar mengajar dapat disebut sebagai suatu e-Learning.
Keuntungan menggunakan e-Learning diantaranya adalah sebagai berikut: Menghemat
waktu proses belajar mengajar & Mengurangi biaya perjalanan & Menghemat
biaya pendidikan secara keseluruhan (infrastruktur, peralatan, buku-buku)
Menjangkau wilayah geografis yang lebih luas Melatih pembelajar lebih mandiri dalam
mendapatkan ilmu pengetahuan Strategi Pengembangan e-Learning Ketika kita
berbicara tentang strategi pengembangan e-Learning, maka hakekatnya adalah sama
saja dengan strategi pengembangan perangkat lunak. Hal ini karena e-Learning
adalah juga merupakan suatu perangkat lunak. Dalam ilmu rekayasa perangkat
lunak (software engineering), ada beberapa tahapan yang harus kita lalui pada
saat mengembangkan sebuah perangkat lunak.
1.2.
Latar Belakang Masalah
E-Learning
saat ini sudah mulai dikembang di beberapa sekolah, baik di kota besar maupun
di kota kecil yang sudah memanfaatkan teknologi e-learning ini.
E-learning
dianggap sebagai salah satu alternatif disamping alternatif lain dalam sistem
penyelenggaraan pendidikan, baik tenaga pendidik maupun tenaga kependidikan,
yaitu seluruh staf tata usaha sekolah. Hal ini disebabkan oleh beberapa
keunggulan dan kelebihan yang dimiliki teknologi informatika yang saat ini
telah berkembang demikian pesat, sehingga mememungkinkan penggunanya dapat
bekerja secara cepat, akurat, dan memiliki jaringan yang sangat luas.
Sebagai seorang pendidik, fenomena seperti ini sudah barang
tentu merupakan hal yang sangat menguntungkan, dan harus dimanfaatkan dengan
sebaik-baiknya guna mendukung segala tugas dan kewajibannya sehari-hari. Contoh
nyata dari pemanfaat-an perkembangan teknologi ini adalah dengan pembuatan
media pembelajaran yang memanfaatkan program aplikasi Adobe Dreamweaver Program ini
memiliki kemampuan yang sangat baik untuk membuat suatu web yang bertemakan e-learning dan sudah banyak
digunakan oleh berbagai kalangan mahasiswa.
BAB II.
PEMBAHASAN
2.1 Langkah-langkah pembuatan suatu web
2.2. Teknologi
Informatika
Sebelum membahas materi pokok, ada
baiknya kita mengetahui dulu induk dari program E-Learning itu sendiri, yaitu
Teknologi Informatika atau Informatic Technology (IT).
Istilah Teknologi informatika ini
dalam pembahasan selanjutnya akan disingkat menjadi TI.
TI pada umumnya sudah banyak
digunakan untuk berbagai macam keperluan, tetapi seiring perkembangannya,
sekarang ini sudah mulai digunakan untuk proses pembelajaran di
sekolah-sekolah.
Menurut Heris Syamsuri, S.T, dalam
sebuah tulisannya yang dimuat koran TAJUK edisi 26 September 2007 tentang TI,
mengatakan bahwa; TI berdasarkan fungsinya dibagi menjadi :
A. Sistem
Teknologi Informasi yang melekat ( Embedded IT System), yaitu sistem TI yang melekat pada
produk lain. Contohnya; Video Casette Recorder (VCR) memiliki sistem TI yang
memungkinkan pemakainya merekam tayangan televisi.
B. Sistem
Teknologi Tnformasi yang khusus (Dedicated IT System), yaitu sistem TI yang dirancang
untuk melakukan tugas khusus. Misalnya ATM (Automatic Teller Machine) yang
dibuat khusus untuk melakukan transaksi antara bank dengan nasabahnya.
C. Sistem
Teknologi yang dirangcang untuk berbagai keperluan umum (Multy Purpose
IT System), misalnya saja komputer PC (Personal Computer. Dengan PC ini
seseorang dapat melakukan kegiatan apa saja sesuai dengan keperluannya
masing-masing. Misalnya untuk pekerjaan administrasi, penghitungan keuangan,
permainan atau game dan lain-lain.
2.3. Inovasi
Teknologi Informatika
Seperti telah dibahas di atas, bahwa
perkembanagan TI dewasa ini telah berimbas pada dunia pendidikan, dengan
ditandai oleh munculnya berbagai inovasi dan kreasi dalam proses penyampaian
bahan ajar kepada peserta ajar.
Sebagaimana kita ketahui, bahwa
dalam proses pendidikan terdapat 3 proses inti pendidikan (Core processes),
yaitu; Pengajaran (Teaching), Penelitian (Research), dan Pelayanan (Services),
dimana ketiganya menjadi sumber akses bagi penggunaan dan pemanfaatan TI.
Ada beberapa
konsep yang melatar belakangi penggunanaan TI untuk kegiatan pendidikan, dan
beberapa diantara sudah banyak diteapkan di sekolah-sekolah baik tingkat dasar
maupun tingkat menengah, apalagi di perguruan tinggi. Penggunanaan teknologi
ini telah berdampak langsung dan tidak langsung terhadap cara penyelenggaraan
pendidikan yang mengarah pada peningkatan mutu sumber daya manusia (Soesianto
dan Indrajit, 2004). Konsep-konsep tersebut diantaranya adalah:
A. Sebagai Media
Simulasi,
Penggunanaan teknologi IT untuk
membantu tenaga pendidik dalam penyelenggaraan proses pembelajaran, terutama
digunakan sebagai alat penggambaran/ilustrasi dari pelajaran yang sedang
diajarkan sehingga peserta didik memperoleh gambaran jelas keterkaitan antara
teori dengan gambaran nyatanya.
Program aplikasi yang sering
digunakan untuk keperluan ini adalah: Simulation Game, Multy media
presentation, Interactive Study case, dan sebagainya.
B. Course
Management.
Course management adalah penggunaan
TI untuk membantu pengajar maupun peserta didik dalam melakukan interaksi,
kooperasi, dan komunikasi untuk penyelenggaraan sebuah kelas dengan mata ajar
tertentu.
Dengan bantuan aplikasi jaringan (Web),
maka segala tugas, PR, dan tugas-tugas lainnya dapat dilakukan dengan cara
di-Download dari alamat situs tertentu yang dianggap relevan.
C. Virtual Class
Teknologi ini memungkinkan adanya
kelas maya atau Virtual class. Kelas maya ini adalah penyelenggaraan proses
belajar mengajar dari jarak jauh dengan memanfaatkan beberapa software khusus
yang dihubungkan melalui jalur internet. Salah salah satu diantaranya adalah
dengan teknologi Video Cronfrence.
D. Computer Based
Training (CBT)
Konsep ini dianggap paling ampuh
dalam menerapkan sistem belajar secara mandiri. Dengan cara seperti ini seorang
peserta didik dapat mencari berbagai sumber literatur mata ajar yang
diperlukannya dari internet. Sumber literatur yang ada di internet sangat
banyak jumlahnya, jauh melebihi daya tampung perpustakaan yang ada di
sekolah-sekolah pada umumnya.
Disamping itu pula, peserta didik
dapat mempelajari sesuatu hal dari beberapa software yang sengaja dirancang
untuk memberi kemudahan bagi seseorang dalam mempelajari sesuatu hal yang ingin
dipelajarinya. Misalnya saja cara membuat animasi, cara membuat halaman Situs
Web (Web Site) dan sebagainya
E. Knowledge
Portal.
Knowledge Portal (Portal
Pengetahuan), adalah sekumpulan alamat situs web yang memiliki berbagai macam
reverensi dari berbagai disiplin ilmu. Seseorang yang mencari informasi tentang
salah satu disiplin ilmu, dengan mudah dapat langsung mengaksesnya melalui
portal ini. Oleh sebab itu, keberadaan portal ini sangat membantu para pendidik
dan peserta didik dalam upaya mengembangkan ilmu dan pengetahuan yang
dimilikinya.
F. Cyber Community
Kata cyber berasal dari kata Cybernetic,
yaitu cara pengendalian dari jarak jauh. Jadi kata cyber memiliki konotasi
adanya “pengendalian” dan “Jarak yang jauh”. Belakangan ini, kata cyber lebih
dikaitkan dengan keberadaan Intenet, yang nota bene merupakan produk
perkembangan teknologi elektronik. Oleh sebab itu kita mengenal adanya
beberapa istilah yang diawali oleh huru “E-”. Misalnya saja E-Banking,
yang berarti segala aktivitas perbankan yang dijalankan melalui internet. E-Commerce,
berarti kegiatan perdagangan yang dijalankan melalui jalur internet, termasuk
juga di dalamnya E-Learning, yang berarti segala aktifitas belajar yang
dijalankan melalui peran serta produk teknologi elektronik termasuk didalamnya
penggunaan internet.
2.4. Media
Pembelajaran
Semua bentuk sarana pendidikan
disyaratkan mampu membantu peserta didik memahami bahan ajar yang diberikan
tenaga pendidik kepadanya, disamping harus pula mampu membangkitkan minat
belajar pada peserta didik tersebut. Sarana pendidikan sebagai media pendidikan
harus mampu membangkitkan rangsangan indera penglihatan, pendengaran, perabaan,
pengecapan serta penciuman. Untuk tujuan tersebut maka seorang pendidik perlu
memiliki sebuah media pembelajaran yang memadai, agar bahan ajar dapat diserap
peserta didik dengan sebaik-baiknya.
Menurut Kemp (1975),
karakteristik sebuah media pembelajaran merupakan dasar pemilihan media sesuai
dengan situasi belajar tertentu. Dia juga mengatakan, bahwa pengetahuan
mengenai kekurangan dan kelebihan tertentu yang dimiliki oleh sebuah media
pembelajaran, adalah sesuatu yang sangat penting diketahui oleh para tenaga
pendidik.
Dua orang ahli pendidikan dari
Perancis Gagul dan Raise, berpendapat; dalam menentukan pemilihan
media penyampaian pesan tertentu secara umum, ada kaitannya dengan media
pembelajaran. Dengan kata lain teknik dan strategi penyampaian informasi yang
dilakukan oleh orang umum, pasti akan berlaku juga dalam dunia pendidikan.
Pendapat lain mengenai prosedur
pemilikan media komunikasi, dikemukakan oleh Anderson. Menurutnya,
prosedur pemilihan media dimulai dari pertanyaan; Apakah media tersebut
diperuntukan bagi keterampilan fisik atau kognitif?. Pertanyaan ini akan
menentukan desain seperti apa media pembelajaran tersebut seharusnya dibuat
BAB III.
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pemaparan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa:
a. Program
Aplikasi Dreamweaver, dalam
penggunaannya memerlu-kan beberapa peralatan khusus, dan pembuatnya harus
menguasai program tersebut secara memadai, agar penyajian dalam pembuatan suatu web nya tidak
monoton dan membosankan.
b. Penggunaan
berbagai media pembelajaran selama dapat menunjang kelancaran dan peningkatan
kualitas pendidikan dapat saja digunakan, dengan catatan tenaga pendidik yang
bersangkutan telah mengetahui kekurangan serta kelebihan media yang
digunakannya tersebut.
c. Setiap inovasi
pembelajaran akan menghasilkan sesuatu yang menarik bagi peserta didik, tetapi
inovasi tanpa pengembangan lebih lanjut justru akan berdampak kurang menarik,
dan mengurangi minat peserta didik terhadap bahan ajar yang disajikan.
DAFTAR PUSTAKA
S, Nasution Metodologi Reset, Tarsito Bandung 1987
Winarno, Suharmad Pengantar Penelitian Ilmiah, Tarsito, Bandung 1980
Sadiman, Arif S. DR, M.Sc. dkk. 1984 Media Pendidikan, Pustekom
Dikbud, PT Raja Grafindo Persada, Jakarta.
Grant, Doreen Learning Relations, Routledge, London and New York. 1989
Twyford, John Graphic Communication, Bastford Academic and
Education. 1985 Limited London.
Mashadi, A.Md, dkk. 2006 Teknologi Informasi dan Komunikasi, untuk
SMP/MTs Kelas 7 Aneka Ilmu Semarang.
Syamsuri, Heris, S.T. Teknologi Informasi sebagai Penunjang PBM,
Koran TAJUK 2007Edisi 121, 26 September 2007 Bandung
0 komentar:
Posting Komentar